Rabu, 05 Mei 2010

Achsanul: Kandidat Ketum Demokrat Andalkan Restu Yudhoyono


JAKARTA, - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Achsanul Qosasi mengatakan tiga kandidat ketua umum Partai Demokrat seluruhnya mengandalkan restu dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Perkiraan saya Pak SBY tidak akan melakukan intervensi terlalu jauh terhadap seluruh atau salah satu kandidat agar demokrasi di internal partai berjalan baik," kata Achsanul Qosasi usai diskusi "Remunerasi, Korupsi, dan Mafia Pajak", di Jakarta, Sabtu.


Ketiga kandidat ketua umum Partai Demokrat adalah Andi Mallarangeng (Ketua DPP PD), Anas Urbaningrum (Ketua DPP PD), dan Marzuki Alie (mantan Sekjen DPP PD). Para kandidat tersebut, katanya, sama-sama memiliki keunggulan dan pengaruh tapi hingga saat ini belum bisa diprediksi mana yang lebih unggul. Dikatakannya, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mempersilakan para kandidat melakukan deklarasi atau sosialiasi usai pelaksanaan rapat koorinasi nasional (Rakornas) di Jakarta, pada 27-28 Maret lalu.

"Sampai saat ini ketiga kandidat masih melakukan kampanye dengan baik dan  belum ada yang melakukan kampanye negatif. Langkah yang dilakukan masih dalam taraf wajar," kata Achsanul. Jika di antara ketiga kandidat ada yang melakukan kampanye negatif atau cara-cara tidak sehat, katanya, tentu Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat akan turun tangan untuk mengatasinya.

Ketika ditanya soal kehadiran Edy Baskoro (purta Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) pada deklarasi Andi Mallaraneng di Jakarta, Minggu (28/3) lalu, menurut Achsanul hal itu wajar saja. Dikatakannya, Edy Baskoro adalah pengurus Partai Demokrat sehingga memiliki hak pribadi untuk datang menentukan sikap politik pribadinya. Kalau kehadirannya pada deklarasi Andi Mallarangeng dinilai publik sebagai isarat dukungan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, katanya, silakan saja karena realitasnya Edy Baskoro adalah putra Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketika ditanya soal tindakan sejumlah ketua DPD yang melarang pengurus DPC untuk datang pada pertemuan salah satu kandidat,  Achsanul mengatakan, sebaiknya tidak ada praktik seperti itu.  "Biarlah proses pergantian kepemimpinan di Partai Demokrat  berjalan alami," katanya. Ia meminta para ketua DPD dan DPC bisa datang pada seluruh pertemuan yang diselenggarakan kandidat untuk mengetahui visi, misi, dan programnya. Ia meminta tidak ada pengurus DPD yang melakukan praktik karantina terhadap pengurus DPC. Kalaupun hal itu dilakukan, katanya, paling tidak hanya sekitar tiga hari menjelang kongres.

"Kalau sekarang berikanlah kesempatan pada DPD dan DPC untuk memilih siapa kandidat yang dinilai paling kompeten untuk dipilih," kata Achsanul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar